Kamis, 01 Oktober 2020

STRATEGI PILKADA DI TENGAH PANDEMI CORONA COVID 19

 STRATEGI PILKADA DI TENGAH PANDEMI CORONA COVID 19

 


Seiring masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dimulai pada Sabtu 25 September 2020, para pasangan calon mencari siasat untuk mengumpulkan dukungan masyarakat dalam situasi pandemi covid-19.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerbitkan revisi aturan yang melarang kampanye dengan cara menciptakan kerumunan masa seperti rapat umum dan konser musik, serta membatasi pertemuan tatap muka.

Dengan sebagian besar kampanye diperkirakan akan dilancarkan di dunia maya, organisasi pemantau pemilu memperingatkan akan bahaya konten disinformasi dan berita bohong.

Bagaimanapun, tidak semua kandidat dalam Pilkada serta-merta mengalihkan kampanye mereka ke media sosial. Pilkada akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020 di 270 daerah dan melibatkan sekitar 105 juta pemilih. Kampanye dijadwalkan dimulai pada 26 September sampai 5 Desember, dan masa tenang dimulai pada 6-8 Desember. Strategi pilkada di tengah pandemi covid 19 merupakan situasi yang komplek mengingat harus mematuhi protokol covid 19. Pilkada strategi yang sedeerhana untuk memudahkan koordinasi perlu dan harus membentuk posko pemenangan baik posko-posko di tingkat koordinator/pusat, per dapil, per wilayah berdasarkan urgensinya, kecamatan, hingga tingkat desa-desa/kelurahan tentunya hingga per TPS untuk membangun jaringan dalam rangka kemenangan pilkada.

1.      Program pilkada di tengah pandemi COVID-19 sedikit berbeda sehingga mekanisme yang dilakukan dan tetap mengoptimalkan sistem jaringan daring. Situasi seperti saat ini tidak mungkin melakukan pertemuan-pertemuan melibatkan banyak orang.Tentunya kita akan terjunkan kader-kader terbaik untuk door to door menyapa masyarakat mengenalkan sosok calon agar masyarakat semakin yakin mencoblos dalam pilkada 2020. Imbauan pembatasan interaksi sosial atau social distancing dalam upaya mewaspadai penularan virus corona (Covid-19) mendorong pemutusan rantai penyebaran di kalangan masyarakat. Pedoman kampanye daring :

a.      KPU menetapkan Peraturan Peraturan Komisi Pemilihan Umum no. 13 tahun 2020 yang merevisi peraturan sebelumnya.

b.      Pasal 58 dalam peraturan baru menyatakan para kandidat dalam Pilkada serentak 2020 harus mengutamakan kegiatan kampanye di media sosial dan media daring.

c.       Jika kampanye tidak dapat dilakukan melalui media sosial dan media daring, maka dibolehkan pertemuan tatap muka dengan jumlah peserta yang hadir paling banyak 50 orang serta menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

d.      Pada pasal 88C, KPU dengan tegas melarang tim kampanye melaksanakan kegiatan yang biasanya mengumpulkan massa dalam jumlah besar seperti rapat umum, kegiatan kebudayaan seperti pentas seni atau konser musik, kegiatan olahraga, perlombaan, kegiatan sosial, atau peringatan hari ulang tahun partai politik.

e.       KPU juga membatasi penayangan iklan kampanye di media sosial dan media daring hanya selama 14 hari sebelum dimulainya masa tenang pada tanggal 6 Desember.

f.       Konsekuensi pertama dari keputusan tersebut adalah soal ketimpangan akses internet. Menurut riset platform manajemen media sosial HootSuite dan agensi marketing sosial We Are Social bertajuk "Global Digital Reports yang dilansir akhir Januari 2020", menyebutkan baru 64% atau sekitar 175,4 juta masyarakat Indonesia menggunakan internet. Pada Mei 2019, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) juga menyebutkan angka pengguna internet di Indonesia tidak jauh berbeda, yakni 64,8%. Selain itu, APJII juga menunjukan data penetrasi internet pada rentang usia 5-9 tahun hingga rentang 65 tahun ke atas. Data menunjukan rentang usia 15-19 tahun tertinggi penetrasinya yaitu mencapai 91%. Sementara penetrasi terendah terjadi pada rentang usia 65 tahun ke atas yaitu 9,5%. Dari data APJII, Saya mencoba menjumlahkan prosentase dari rentang usia yang masuk sebagai calon pemilih (17 tahun ke atas) dan menghitung reratanya. Ternyata, dari 185.732.093 calon pemilih yang terdaftar di BPS, penetrasi internet pada usia pemilih hanya sekitar 55,8% atau sekitar 103,64 juta calon pemilih. Sisanya, sekitar 82,1 juta calon pemilih belum terpapar internet. Ketimpangan akses tersebut diperparah dengan kenyataan lebih dari setengah pengguna internet (55%) berada di pulau Jawa. 45% sisanya tersebar di beberapa kota besar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Papua. Kondisi ketimpangan ini sangat besar angkanya untuk diabaikan. Jika KPU tetap pada rencananya, maka mereka harus mencari alternatif kampanye digital yang tidak semata tergantung pada akses internet. Penggunaan televisi, video tron, atau media publikasi digital sejenis bisa dijadikan alternatif lainnya. Tentu saja konsekuensi berikutnya adalah soal pembuatan aturan dan anggaran pengadaan media kampanye digital yang kemungkinan besar akan mengundang kontroversi di masyarakat.

2.      Strategi khusus mesinergikan dua aspek mendasar yakni strategi pemenangan dan strategi program sebagai solusi menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya dalam menghadapi era Adaptasi Kenormalan Baru (AKB) pandemi Covid-19. Strategi pemenangan mencakup langkah-langkah strategis, mulai dari penjaringan dan seleksi calon kepala daerah, merancang koalisi strategis dengan kekuatan politik lainnya, menyusun metode kampanye yang sehat, aman, efisien, efektif dan produktif hingga langkah pengamanan saat pemungutan suara. Sementara jaringan mesin partai koalisi digunakan untuk mensosialisasikan calon, menggunakan jaringan-jaringan ini lebih baik fokus pada bakti sosial di tengah pandemi COVID-19. Situasi seperti saat ini tidak mungkin melakukan pertemuan-pertemuan melibatkan banyak orang.Tentunya kita akan terjunkan kader-kader terbaik untuk door to door menyapa masyarakat mengenalkan sosok calon agar masyarakat semakin yakin mencoblos dalam pilkada 2020. Merapatkan mesin partai, selanjutnya diminta seluruh Partai koalisi pengusung menyapa warganya. Paling tidak warga dapat merasakan partai pengusung dan tim pemenangan / relawan itu masih hadir ditengah pandemi COVID-19.

3.      Kampanye dengan tatap muka tetaplah yang paling efektif. Namun itu pun bukan dilakukan dengan orasi di hadapan kerumunan massa melainkan pendekatan dari rumah ke rumah. Melakukan personal approach kepada masyarakat. Mendatangi satu per satu ( door to door) dengan kata lain blusukan.

4.      Mematuhu peraturan tersebut antara lain UU No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan dengan sanksi administratif berupa peringatan dan denda administratif; serta KUHP Pasal 212 dan Pasal 218 yang dikaitkan dengan kerumunan massa saat tahapan Pilkada dengan ancaman hukuman penjara dan denda.

5.      Ironi pencitraan .

Hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah soal pemanfaatan media untuk mendulang popularitas. Popularitas, dalam hal ini (merujuk pada pendekatan popular culture) terkait segala hal yang dibesarkan oleh media. Popularitas bisa menjadi pendongkrak elektabilitas apabila masuk menjawab kebutuhan emosional calon pemilih. Pada posisi ini, derajat popularitas naik menjadi ekseptabilitas (acceptable). Popularitas yang ekseptabel umumnya disebabkan kedekatan antara image dengan reality atau istilah lainnya bukan pencitraan. Dengan diberlakukannya kampanye digital, proses ekseptabilitas calon pemilih akan dikompensasi sepenuhnya dalam dimensi image alias pencitraan.  Calon pemilih nantinya hanya mengadalkan kemelekan mereka pada media (media literacy), sehingga bisa kritis memfilter pencitraan-pencitraan yang terpapar kepadanya. Akan tetapi, kondisi media literacy masyarakat kita cukup memprihatinkan. Para kandidat nakal akan dengan dengan leluasa memborbardir media dengan konten-konten pencitraan bahkan dengan cara-cara jahat seperti memfitnah, berbohong, memanipulasi fakta, dan sebagainya. Kampanye digital akan menjadi ajang pencitraan tanpa perlu capek-capek diburu oleh keinginan publik untuk cek lapangan. Kondisi semacam ini akan berbahaya karena KPU akan dianggap memberikan peluang memaklumi kejahatan digital. KPU perlu menyiapkan dua sisi literasi baik dari calon pemilih dan kandidat.

6.      Tantangan KPU.

Melihat tantangan yang akan dihadapi KPU dalam pelaksanaan kampanye digital, ada baiknya wacana tersebut segera digulirkan agar masyarakat ikut terlibat memberikan masukan. KPU perlu menyiapkan mekanisme komunikasi publik yang tepat dalam menyampaikan rencana tersebut. Sehingga, niatan KPU memastikan sistem pilkada demokratis di masa pandemik tidak malah menjadi kontra produktif diakibatkan ketidaktepatan penyampaian informasi publik, seperti yang dialami pemerintah dalam penanganan Covid-19.

 

 

 

 

Kamis, 24 September 2020

VISI MISI NILAI DAN TUJUAN

 POINT CONSULTANT



VISI MISI NILAI DAN TUJUAN

 Point Consultant Kediri merupakan perusahaan jasa dan produksi memberian pelayanan dan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi klien dalam bidang konsultasi bisnis secara professional (professional Business Advisory) yang dalam penerapannya secara berbasis, berorientasi pada kekuatan Sumber Daya Manusia (Man-Oriented) dan peralatan, sistim Teknologi Informasi (Information Technology System- Oriented) Man Oriented merupakan bentuk pelayanan dengan pendekatan atas pemanfaatan keterampilan kerja (work - skill) Sumber Daya Manusia seperyi konsultasi jasa bisnis (Business Service Consultation) maupun seni skill yakni jasa penyediaan tenaga kerja, penyelesaian laporan pajak, dll. Sedangkan information technology system - oriented meliputi keterampilan kerja dan keahlian di bidang jasa computer, seperti : Sistem Design atau perangkat lunak (software) dan jasa pelayanan perangkat keras (hardware).

 

Point Consultant Kediri melayani :

1.      MANAJEMEN

2.      FINANCIAL & ACCOUNTING

3.      TAX / PAJAK

4.      SURVEY, ANALYS, KAJIAN

5.      HUKUM

6.      I T

7.      E O

8.      RETAIL DISTRIBUSI, SUPPLY & DEMAND

9.      BIRO JASA, AGENT, OUTSOURSING, SECURITY & MEDIATOR

10.  GENERAL CONTRACTOR

 

Kedua pendekatan tersebut di atas adalah prinsip dan komitmen pelayanan Point Consultant Kediri dalam rangka memberi kepuasan kepada klien. Artinya, bisnis utama perusahaan ini adalah ditentukan oleh tersedianya : tenaga ahli dan tenaga terampil serta perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) dan jasa pelatihan di bidang bisnis terkait yang dimilikinya.

 

POINT CONSULTANT

Untuk mencapai visi misi kami telah menjalankan aktifitas-aktivitas organisasi perusahaan Point Consultant Kediri (http://www.pointconsultantkdr.blogspot.com/) ada ukuran parameter filosofi, visi, misi, nilai dan tujuan sebagai berikut :

 

FILOSOFI

Kepuasan, kebahagian, kedamaian, tercapainya targetnya, klien merupakan bisnis utama Point Consultant Kediri

 

VISI

1.      Menjadi salah satu perusahaan konsultan manajemen, financial & strategic business yang dapat memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia.

2.      Menjadi Perusahaan Konsultan Nasional yang Inspiratif, Briliant dan Berkualitas

 

MISI

1.      Menjadi Partner bagi perusahaan yang ingin mencari penyelesaian permasalahan.

2.      Memberikan pelayanan jasa konsultasi, penelitian dan pengembangan yang terbaik, bermutu tinggi ,berkualitas dan tepat waktu.

3.      Membantu klien mengembangkan ide-ide kreatif, gagasan inovatif, pemikiran inspiratif dan memberikan solusi secara briliant

 

NILAI

Profesionalisme, transparansi, kejujuran, kepercayaan dan komitmen

 

TUJUAN

1.      Melayani Klien dengan kebutuhan jasa-jasa konsultasi maupun jasa-jasa pemanfaatan yang efisien dalam penggunaan skill / semi skill work yang juga ditunjang oleh perangkat keras maupun perangkat lunak agar mampu memberikan hasil kerja dengan standar profesionalisme terbaik.

2.      Memberikan pelayanan jasa konsultasi, penelitian dan pengembangan yang terbaik, bermutu tinggi ,berkualitas dan tepat waktu. Membantu klien mengembangkan ide-ide kreatif, gagasan inovatif, pemikiran inspiratif dan memberikan solusi secara briliant.

 

 

 

Selasa, 22 September 2020

MEMAHAMI FUNGSI PPIC

MEMAHAMI FUNGSI PPIC

(PRODUCTION PLANNING & INVENTORY CONTROL) SEBAGAI JANTUNG UTAMA PABRIK/INDUSTRI

By, pointconsultantkdr

 

Fungsi Planning dalam perusahaan (manufacture) dijalankan oleh bagian PPIC ( Production Planning and Inventory Control ). Disamping memiliki fungsi production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen Inventory.

 Inventory atau barang persediaan merupakan aset perusahaan yang berupa persediaan bahan baku/raw material, barang-barang sedang dalam proses produksi, dan barang-barang yang dimiliki untuk dijual. Karena  inventory disimpan di gudang, maka manajemen inventory  dan gudang sangat berkaitan. Pergudangan sendiri adalah kesatuan komponen didalam Suplay Chain product. Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang ya, sampai digunakan dalam proses produksi. Fungsi  penyimpanan ini sering disebut ruang persediaan, gudang bahan baku, dll. Perusahaan besar atau kecil, untuk pengadaan dan penyimpanan barang ini diperlukan biaya besar. Biaya penyimpanan ini setiap tahun umumnya mencapai sekitar 20 – 40% dari harga barang  Untuk itu diperlukan strategi atau manajemen inventory yang baik agar biaya persediaan optimum.

Dalam Struktur Organisasi  ada beberapa variasi untuk  mempertegas fungsi Planning dan Gudang (material ware house dan Final Product ware house), untuk  kondisi seperti ini, PPIC bertanggung jawab pada  Monitoring Persediaan ( Safety Stock, Mengeluarkan Bill of Material, akurasi data inventory, efektivitas sistem invormasi ).

 Sedangkan aktivitas pergudangan, seperti :

1.      Penerimaan, Penyimpanan, dan pengiriman raw material ke bagian processing.

2.      Penerimaan, Penyimpanan, dan pengiriman final product ke Customer.

3.      Mengoperasikan Sistem informasi, Umumnya dibawah kendali  Head Ware House setingkat Supervisor atau Manager, disesuaikan dengan Lingkup tanggung jawabnya.

Fungsi pokok dari PPIC adalah: Menerima order dari  bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Intinya, tugas PPIC adalah terima pesanan dari konsumen dan membereskan order tersebut hingga pesanan dikirim ke konsumen. Simple banget bukan?

Kalibrasi Alat Ukur Sangat Penting Bagi Perusahaan

Kalibrasi adalah perbandingan antara pengukuran (standar) yang diketahui dan pengukuran dengan menggunakan instrumen. Biasanya, standar keakuratan harus menjadi keakuratan alat ukur yang diuji. Namun, rasio akurasi 3:1 dapat diterima oleh kebanyakan standar organisasi.

Serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. (ISO/IEC 17025 & VIM)

Kalibrasi alat ukur memiliki dua tujuan yaitu untuk memeriksa keakuratan instrumen dan menentukan ketertelusuran pengukuran. Dalam prakteknya, kalibrasi juga mencakup perbaikan perangkat jika berada di luar kalibrasi. Sebuah laporan diberikan oleh ahli kalibrasi, yang menunjukkan kesalahan pengukuran dengan alat ukur sebelum dan sesudah kalibrasi.

Risiko Jika Tidak Melakukan Kalibrasi

Pentingnya Melakukan Kalibrasi Alat Ukur

Untuk menjelaskan bagaimana kalibrasi dilakukan kita bisa menggunakan mikrometer eksternal sebagai contohnya. Di sini, keakuratan skala adalah parameter utama untuk kalibrasi. Selain itu, instrumen ini juga dikalibrasi untuk kesalahan nol dalam posisi tertutup sepenuhnya dan kerataan dan paralelisme permukaan pengukuran. Untuk kalibrasi skala, digunakan alat pengukur slip yang dikalibrasi. Sebuah flat optik dikalibrasi digunakan untuk memeriksa kerataan dan paralelisme.

Mengapa kalibrasi itu penting?

Keakuratan semua alat ukur menurun dari waktu ke waktu. Namun, perubahan akurasi juga dapat disebabkan oleh sengatan listrik atau mekanik atau lingkungan manufaktur yang berbahaya (misalnya minyak, metal chips dll.). Bergantung pada jenis instrumen dan lingkungan tempat penggunaannya, mungkin akan terdegradasi dengan cepat atau dalam jangka waktu yang lama. Intinya adalah bahwa, kalibrasi meningkatkan keakuratan alat ukur. Alat ukur yang akurat meningkatkan kualitas produk.

 

Manfaat  Kalibrasi

Bagi Perusahaan Manufacture

Untuk pemenuhan kualifikasi persyaratan ISO / QMS

Untuk meyakini hasil pengetesan terhadap output produksi

Untuk kepentingan pengendalian produksi yang baik

Meyakinkan pembacaan alat ukur yang dipakai

Traceability of the instrument

Meyakini pembuatan laporan berdasarkan data yang akurat

Bagi Perdagangan/Unit Ekonomi

Meyakinkan keakurasian pengukuran barang yang diperdagangkan atau dijadikan obyek transaksi karena telah melalui alat ukur yang terkalibrasi

 

Kapan Anda harus mengkalibrasi alat ukur Anda?

Alat ukur harus dikalibrasi:

Berdasarkan rekomendasi manufaktur.

Setelah terjadi sengatan listrik atau mekanis.

Secara berkala (setiap tahun, kuartalan, bulanan)

Biaya dan risiko yang terkait dengan alat pengukur yang tidak dikalibrasi bisa jauh lebih tinggi daripada biaya kalibrasi. Oleh karena itu, direkomendasikan bahwa alat ukur tersebut dikalibrasi secara teratur oleh perusahaan yang memiliki reputasi baik untuk memastikan bahwa kesalahan yang terkait dengan pengukuran berada dalam kisaran yang dapat diterima.

 

Defenisi Kalibrasi

Teknik Pengukuran dan Kalibrasi Alat Ukur Kelistrikan

IPQI merupakan member of Proxsis Consulting Group yang bergerak di bidang Productivity dan Quality telah berdiri sejak tahun 2005 dan turun membantu klien kami dalam mengembangkan kinerja di perusahaannya. Sebagai Education and Training Centre, IPQI selama ini juga telah menyelenggarakan Training Kalibrasi, Seperti Suhu, Masa, Tekanan, dll yang melahirkan ribuan tenaga ahli kalibrasi internal.

Sebagian besar klien kami adalah perusahaan manufacture yang membutuhkan kepresisian dan akurasi dalam melakukan proses produksinya, Sulitnya mencari lembaga laboratorium kalibrasi yang terpercaya dan bukan hanya memiliki kemampuan dalam melakukan kalibrasi, tetapi juga mampu memenuhi tuntutan perusahaan dalam hal :

1.      Kecepatan pelaksanaan kalibrasi sehingga tidak mengganggu produksi,

2.      Memberikan bimbingan/ konsultasi penggunaan alat yang baik

3.      Memberikan training sebagai tenaga ahli kalibrasi internal tersertifikasi.

 

IPQI terpanggil untuk membantu memberikan solusi atas kesulitan tersebut, maka di awal tahun 2016 ini kami perkenalkan IPQI CALIBRATION LAB yang akan melayani kebutuhan perusahaan untuk :

Kalibrasi Alat Uji dan Ukur Dimensi, Massa, Suhu, Tekanan, Gaya dan lainnya.

Training teknik Kalibrasi

Training Petugas Kalibrasi bersertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

Namun kenyataannya tidak se-simple definisi diatas. Karena fungsi PPIC  berkaitan erat dengan 3 fungsi di berikut ini:

a.       Marketing,

b.      Purchasing,

c.       Produksi.

 

PPIC menjadi jantung utama pengatur alur proses produksi

Disamping itu Informasi mengenai status atau kondisi terkini raw material, Work In Process (WIP), Final Product, dan data stock opname juga menjadi concern penting. Selain itu, juga harus berkoordinasi dengan Bagian Finance terutama dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan, termasuk dalam tanggung jawab PPIC.

Beberapa perusahaan memiliki pola dan gaya manajemen production planning yang tampak berbeda-beda secara teknis. Tapi secara umum fungsi mendasar PPIC ini tidak jauh berbeda, semua pasti memiliki kemiripan.

Situasi market/pasar yang dinamis juga menuntut produsen mampu menerapkan strategi operasi yang paling tepat dan dinamis pula. Salah satu contohnya, untuk menekan biaya penyimpanan, customer menuntut produsen menerapkan model produksi make to order (MTO), dengan variasi item product yang tinggi dan pemesanan dalam quantity kecil. Faktor ini akan sangat mempengaruhi model system planning di perusahaan tersebut.


Peluang Bisnis di masa pageblug Pandemi Covid-19 By, pointconsultantkdr

Peluang Bisnis di masa pageblug Pandemi Covid-19

By, pointconsultantkdr

 

Virus corona sedang mewabah dan menjadi pandemi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini memaksa semua orang harus tetap di rumah mengisolasi diri agar tidak terkena virus. Oleh karena itu, semua aktivitas menjadi terhambat, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan di beberapa daerah yang termasuk kategori zona merah sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Pandemi ini menuntut semua orang untuk cepat menyesuaikan diri dengan pola kerja baru. Beberapa contohnya yaitu para pekerja harus merubah kegiatannya menjadi Work From Home (WFH), mahasiswa dan anak sekolah pun harus belajar secara online. Walaupun banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan seperti biasanya, namun kita harus tetap optimis untuk mengambil peluang usaha. Berikut jenis-jenis usaha yang layak Anda coba di masa pandemi corona:

1. Bisnis Online

Sebelum virus corona menjadi pandemi, bisnis online sudah menjadi pilihan banyak orang karena sistemnya yang sangat fleksibel :

a.       Transaksi melalui m-banking.

b.      Berjualan di rumah, dan barang siap untuk kirim.

Bisnis online tak hanya dapat berjualan barang, namun kita juga bisa menawarkan jasa, misalnya menyediakan kelas belajar online. Bisnis online merupakan penyedia layanan kelas belajar online yang membahas tentang bagaimana cara membangun bisnis online.

2. Bisnis Hand Sanitizer

Permintaan pasar akan hand sanitizer dan masker berubah begitu pesat setelah wabah Covid-19 masuk ke Indonesia. Klaim bahwa hand sanitizer dapat membunuh virus corona, membuat penjualannya naik begitu tinggi. Beberapa klien Gadjian dan Hadirr seperti perusahaan kosmetik Mineral Botanica pun merasakan peningkatan permintaan ini. Hal tersebut membuat banyak orang memburu hand sanitizer dan sempat menyebabkan terjadinya kelangkaan. Hal ini dapat menjadi peluang bagi Anda untuk memulai usaha karena permintaan hand sanitizer yang tinggi.

Cara membuat hand sanitizer sendiri tergolong cukup mudah dan dapat dilakukan sendiri saat kita dirumahsaja. Pembuatan hand sanitizer sesuai standar WHO, Anda harus menyiapkan alkohol 70%. Berikut di bawah ini beberapa referensi cara membuat hand sanitizer:

 

-          Panduan Membuat Hand Sanitizer dari WHO

-          Cara Membuat Hand Sanitizer

-          Membuat Hand Sanitizer Sendiri

-          Langkah Mudah Pembuatan Hand Sanitizer

-          Membuat Hand Sanitizer Sesuai Rekomendasi WHO

 










 

3. Bisnis Masker Kain

Masker kain cukup bermanfaat untuk meminimalisir paparan droplet virus corona dalam aktivitas sehari-hati di luar ruangan, walaupun tidak seefektif masker N95 atau masker lain yang tersedia di apotik (biasanya tersedia dengan merek Sensi, Nexcare atau Altamed). Oleh sebab itu, kebutuhan masyarakat akan masker kain menjadi meningkat.

 4. Bisnis Makanan Beku (Frozen Food)

Mengisolasi diri di rumah artinya tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan mendesak. Situasi ini bisa menjadi peluang usaha bagi Anda untuk memulai bisnis makanan yang tahan lama dan praktis, karena banyak keluarga terpaksa menyimpan makanan agar intensitas keluar rumah bisa dikurangi. Anda dapat menjual makanan beku yang sudah dikemas sehingga akan bertahan lama ataupun makanan ringan yang bisa dicicipi sebagai cemilan di rumah.

Jika Anda tidak terlalu mahir dalam memasak, Anda tetap dapat menggarap peluang ini dengan menjadi agen frozen food di wilayah Anda. Beberapa klien Gadjian yang bergerak di bidang makanan beku, seperti perusahaan pengolahan daging Bolesca Foodindo, mengalami kenaikan permintaan di masa-masa ini dan membuka keagenan wilayah bagi pihak-pihak yang tertarik memasarkan produk-produk seperti makanan beku, seperti merek2 sosis yang diproduksi perusahaan-perusahaan yang sudah menpunyai branded.

5. Bisnis Ramuan Herbal

Virus corona hingga saat ini belum ada obat maupun vaksin-nya, tapi kita bisa mencegah penularannya ke tubuh kita dengan cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan selalu menjaga kesehatan. Di tengah pandemi, ramuan herbal alami yang mengandung bahan-bahan seperti kencur, kunyit, temulawak, jahe, dan daun sereh dipercaya dapat meningkatkan sistem imun. Oleh karena itu, bisnis ramuan atau minuman herbal dapat menjadi bisnis yang menjanjikan karena kebutuhan untuk menjaga sistem imun dan kesehatan sangatlah tinggi di situasi sekarang. Herbilogy dan Suwe Ora Jamu.

 

10 Usaha Sampingan Paling Prospektif saat Pandemi Covid-19

 

DI ERA pandemi Covid-19, segala aktivitas dibatasi. Meski demikian, kondisi itu bukan berarti menjadikan kreativitas ikut terhambat, termasuk di antaranya dalam mencari peluang usaha. Apalagi sekarang masuk era new normal. Berikut 10 peluang usaha yang cocok dijalankan selama pandemi versi survei Litbang pointconsultantkdr.

 

1. Makanan

Semua orang butuh makan apapun kondisinya. Karenanya sektor inipun bisa menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan di masa pandemi.Terlebih selama pandemi, aturan menyatakan bahwa sektor usaha makanan tetap diizinkan beroperasi asalkan mengikuti peraturan.

2. Jasa Desain Grafis

Jasa desain grafis bisa memiliki peluang bagus untuk diterapkan selama pandemi. Terlebih banyak individu atau lembaga yang membutuhkan konten visual untuk berbagai kepentingan, seperti promosi.

3. Jual Pulsa/Paket Data

Di masa penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), muncul juga peraturan belajar atau bekerja dari rumah.Hal ini menyebabkan kebutuhan akan internet meningkat. Kondisi ini menyiratkan bahwa bisnis penjualan pulsa dan paket data bisa menjadi sangat prospektif di masa ini.

4. Jual Masker

Penggunaan masker kini telah menjadi sebuah kewajiban bagi semua orang. Bukan hanya untuk orang yang sakit, tapi juga orang sehat. Berangkat dari situasi ini, menjual masker kain pun bisa menjadi ide usaha yang potensial dijalankan selama masa pandemi. (Lihat grafis: Ekonomi Jalan, Kesehatan Terjaga dan Bersiap New Normal)

5. Penulis Lepas

Menjadi penulis lepas juga merupakan usaha yang bisa dijalankan selama penerapan PSBB. Terlebih inspirasi dan kegiatan menulis sebenarnya bisa dilakukan di mana saja. Tulisan menarik bisa menjadi incaran banyak publisher yang kemudian bisa menghasilkan uang bagi si penulisnya.

6. Jual Hand Sanitizier

Menjaga kebersihan dengan menggunakan hand sanitizer juga menjadi sebuah kewajiban saat ini. Penggunaan hand sanitizer dengan kadar alkohol tertentu diyakini ampuh membunuh kuman. Oleh karena peminatnya tinggi, maka bisnis ini juga dinilai potensial untuk diterapkan saat ini.

7. Bisnis Sembako

Kebutuhan sembako ini sangat diperlukan oleh masyarakat. Di saat pandemi, peluang usaha ini cukup menjanjikan mengingat kebutuhan masyarakat akan sembako cukup tinggi. Saat ini toko sembako juga sudah bisa bekerja sama dengan perusahaan transportasi online.

8. Investasi Emas

Harga emas yang terus menanjak bisa menjanjikan keuntungan berlipat untuk masa depan.Karenanya, berinvestasi emas bisa menjadi peluang menjanjikan untuk mendongkrak perekonomian. Saat ini beberapa toko emas sudah melayani pemesanan secara online untuk membuat nasabah tetap merasa aman dan nyaman.

9. Jasa Pembuatan Video

Banyak hal kreatif yang bisa dilakukan selama di rumah saja untuk menghilangkan rasa bosan.Di antaranya membuat video. Kondisi ini bisa melahirkan usaha kreatif berupa jasa pembuatan video yang nantinya bisa digunakan untuk kepentingan komersil maupun non komersil.

10. Jual Pakaian

Meskipun toko-toko baju offline yang ada di pusat perbelanjaan ditutup, namun pembelian baju tetap bisa dilakukan. Para pengusaha baju kini mulai melebarkan sayap dengan menjual bajunya secara online. Hal ini sekaligus memberikan kemudahan bagi konsumen karena faktanya meski pandemi kebutuhan masyarakat terhadap baju tetap ada.

Senin, 21 September 2020

KONSULTAN PABRIK

 KONSULTAN PABRIK

 BY, POINTCONSULTANTKDR

Strategi Pengembangan Fungsi PPIC

PPIC merupakan singkatan dari Production Planning and Inventory Control dari definisinya ada 2 pekerjaan besar yaitu Perencanaan Produksi dan Mengendalikan Persediaan. Dalam proses pengembangan sistem manufacturing, adalah sangat penting bagi perusahaan untuk menyusun perencanaan terkait dengan produksi. Dibandingkan dengan penyusunan SOP dalam bidang usaha lainnya, dalam industri manufactuing peranan PPIC adalah denyut utama dari penyusunan sistem yang ada dalam manufacturing. Ada beberapa perusahaan bahkan ketika melakukan proses pendesainan terhadap organisasi, menetapkan fungsi PPIC adalah proses penetapan yang sangat kritikal.

 

Pengertian atau Definis PPIC

PPIC adalah singkatan dari Production Planning and Inventory Control yaitu suatu departement dalam suatu organisasi perusahaan yang berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta mengendalikan jumlah inventory agar sesuai dengan kebutuhan yang ada.

PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu: marketing & produksi. PPIC menterjemahkan kebutuhan marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku yang akan dijalankan agar order yang diterima marketing bisa dikirim tepat waktu dan tepat quantity.

Hal ini berbeda dengan PPC (Production Planning and Control) dimana PPC hanya berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan tanpa harus mengendalikan inventory perusahaan.

 

PPIC (Planning, Production and Inventory Control)

Istilah PPIC mungkin asing bagi pelaku industri menengah atau kecil, namun sebenarnya terkonsep atau belum semua bisnis pasti sudah melakukan salah satu teknis PPIC. Pada saat ini bahkan perusahaan khusus memiliki bagian tersebut sebagai satu divisi sendiri.

Berbagai teori berkembang mengenai sistem PPIC yang paling terbaru, namun apakah harus serumit itu? Apakah harus menjadi orang manajemen, akuntansi atau teknik untuk tau itu? Jika anda berminat untuk mencoba menerapkan PPIC ke dalam bisnis yang ada sedang tekuni, mungkin jurnal sederhana ini bisa memberikan gambaran bahwa teknis PPIC tidak serumit yang kita bayangkan.

 

Tugas dan Fungsi PPIC Untuk Perusahaan

1.      Melakukan peramalan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk dalam fungsi dan waktu.

2.      Memonitor permintaan yang aktual.

3.      Menentukan ukuran pemesanan barang yang ekonomis.

4.      Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.

5.      Menetapkan kebutuhan produksi.

6.      Memonitor tingkat persediaan.

7.      Membuat jadwla produksi, penugasan serta pembebanan mesin dan ternaga kerja yang terperinci.

8.      Menyusun perencanaan kapasitas meliputi perencanaan jangka panjang, menengah dan pendek.

9.      Menyampaikan jadwal penyelesaian setiap pesanan kepada konsumen.

10.  Melakukan pengiriman produk akhir kepada pelanggan.

11.  Ruang Lingkup PPIC Dalam Operasional Perusahaan.

 

 Berikut garis besar kegiatan yang terkait dengan PPIC.

1.      Perencanaan Proses Produksi dalam PPIC.

a.       Kinerja Marketing.

Marketting sebagai penghubung antara perusahaan dengan costumer, jika costumer meminta order maka tim marketting akan menerimanya, selanjutnya memberi tahu bagian PPIC dan mengisi form pengeluaran barang mencakup jenis barang yang akan diorder, jumlah barang, nama perusahaan, dan waktu pengiriman.

b.      Kinerja PPIC

Setelah mendapat permintaan produksi dari marketing, bagian PPIC kemudian menguraikan kebutuhan – kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk proses produksi. Selanjutnya memeriksa stok bahan – bahan yang dibutuhkan, jika bahan tidak cukup maka bagian PPIC akan membatalkan permintaan produksi dari marketing, tapi jika bahan yang dibutuhkan masih tersedia, PPIC kemudian membuat form produksi yang selanjutnya diberikan kepada bagian produksi.

c.       Kinerja Purchasing

Bagian purchaising memeriksa ketersediaan bahan yang akan diproduksi di gudang besar, yang selanjutnya memberi konfirmasi kepada bagian PPIC.

d.      Kinerja Gudang Besar

Gudang besar menyimpan semua bahan untuk proses produksi baik bahan baku maupun bahan pendukung, di dalam gudang besar bahan diatur dengan sistem FIFO. Setiap akhir proses produksi dilakukan pengecekan dan penimbangan bahan – bahan ( Stock Opname ) sehingga dapat mengetahui ketersediaan bahan jika sewaktu – waktu ada permintaan produksi.

e.       Kinerja Gudang Timbang – Scalling

Bagian scalling melakukan penimbangan bahan – bahan untuk proses produksi dari gudang besar berdasarkan jumlah yang sudah ditentukan oleh bagian PPIC.

f.       Kinerja Tim Produksi

Tim produksi selanjutnya mengolah ( memproduksi ) bahan – bahan yang sudah disediakan oleh bagian scalling sampai produk jadi.

g.      Kinerja Tim Packing

Produk yang sudah diproduksi selanjutnya dilakukan pengemasan oleh bagian packaging, setelah dikemas produk dilakukan pelabelan dan diserahkan ke bagian distribusi untuk diantar ke costumer sesuai dengan waktu yang diinginkan costumer.

 

2.      Teknik Membuat Perencanaan Untuk PPIC

a.      Perencanaan Moment Tertentu

Proses produksi dilaksanakan dengan sistem “ push system “ sehingga jika tidak ada order dari costumer perusahaan tidak melakukan proses produksi.

b.      Waktu Pengantaran

Pengantaran biasanya dilakukan sesuai waktu yang diminta oleh costumer, misalnya costumer menginginkan barang dikirim pada tanggal dan waktu yang tepat maka barang akan dikirim pada waktu itu juga ( biasanya pagi hari ). Sistem tersebut diberlakukan untuk costumer dalam satu wilayah, sedangkan untuk yang di luar wilayah ( misalnya Surabaya, Kediri, Jakarta, antar pulau dsb) biasanya menggunakan jasa pengiriman barang dengan waktu pengiriman sebelum tanggal yang diminta costumer.

c.       Order Costumer

Semua costumer diperlakukan sama oleh perusahaan sehingga tidak ada yang diistimewakan, pengistimewaan hanya berlaku untuk yang waktu pengirimannya bersifat “urgent” yang biasanya akan diproduksi dan dikirim lebih dulu.

d.      Kemampuan Produksi

Keterbatasan proses produksi biasanya disebabkan oleh ketersediaan bahan baku, jika terjadi demikian maka bagian produksi hanya akan memproduksi bahan yang tersedia yang sebelumnya meminta persetujuan  dari pihak costumer. Sebagai contoh permintaan produksi adalah 100 kg sedangkan bahan yang tersedia hanya 50 kg, maka bagian produksi akan memproduksi bahan yang ada dulu dan kurangannya akan dipenuhi setelah bahan datang (setelah meminta persetujuan dari costumer).

Selain ketersediaan bahan, hal lain yang juga mempengaruhi kemampuan produksi adalah jumlah personil pelaku produksi dan jumlah alat yang ada di ruang produksi. Jika terdapat order yang melebihi kemampuan personil dan mesin maka akan diberlakukan sistem lembur.

 


3.      Material Requirement Planning ( MRP )

a.              Kapasitas Gudang Penyimpanan

Gudang penyimpanan digunakan untuk menyimpan bahan baku, sedangkan bahan pendukung disimpan di gudang lain. Gudang untuk penyimpanan diatur dengan sistem FIFO sehingga bahan yang lama masuk akan digunakan terlebih dahulu. Kapasitas gudang penyimpanan sudah memadai, akan tetapi jika terdapat kelebihan bahan biasanya akan disimpan di gudang penyimpanan bahan pendukung

b.      Waktu Masa Habis Pakainya ( Expired Bahan )

Karena umur bahan yang digunakan minimal 1 tahun, maka pengadaan bahan dilakukan ketika bahan yang diinginkan sudah hampir habis di dalam gudang besar.

c.       Gudang Ruang Timbang

Perencanaan pengadaan bahan  disesuaikan dengan kebutuhan harian bahan olah sesuai dengan formulasi dari PPIC.

d.      Buffer Stock

Buffer stock disimpan bersama di gudang penyimpanan, untuk produk – produk yang banyak diminta consumer biasanya saat stock bahan hanya tinggal sepertiga dari total bahan yang datang maka perusahaan akan segera menambah stock bahan yang dimaksud.

e.       Bahan Pengganti

f.       Bahan pengganti hanya akan digunakan dalam keadaan yang sangat mendesak, sebagai contoh costumer meminta order produk A yang berkonsentrasi 30 % sedangkan bahan untuk membuat produk tersebut jumlahnya sangat terbatas di gudang penyimpanan tidak cukup untuk memenuhi permintaan costume), tapi cukup untuk membuat produk yang sama dengan konsentrasi yang lebih rendah. Maka perusahaan atas persetujuan costumer dan tim RnD (penetapan bahwa bahan pengganti tidak akan merubah kualitas produk) akan memproduksi produk pengganti tersebut terlebih dahulu sampai bahan untk produk yang diinginkan costumer terpenuhi.

 

4.      Perencanaan dan Pengendalian Persediaan – Manajemen Inventory Control

a.       Stock Opname rutin, berkala

Stock Opname dilakukan secara rutin setelah proses produksi berakhir. Sedangkan warehouse stock (data fisik) dilakukan secara berkala setiap satu bulan sekali. Bila ditemukan kejanggalan (ketidakcocokan) antara stock opname dan warehouse stock maka dilakukan penelusuran baik pada catatan stock opname maupun pada faktur pengeluaran bahan.

b.      Pengeluaran Bahan

Setiap bahan yang keluar dari gudang persediaan baik untuk proses produksi maupun sampel selalu dilakukan pencatatan dalam bentuk stock opname.

c.        Stock Bahan untuk Pemenuhan Proses

Ketersediaan bahan – bahan untuk proses produksi selalu dilakukan pengontrolan, terutama untuk bahan baku. Jika stock bahan baku tinggal sedikit perusahaan akan segera meminta bahan tersebut ke supplier. Begitupula dengan bahan pendukung (misal bahan kemas) juga dilakukan pengontrolan dan pemenuhan kebutuhan jika ketersediaannya tinggal sedikit.

d.      Kontrol Penyusutan

Kontrol penyusutan selalu dilakukan setiap satu bulan sekali dalam bentuk warehouse stock (data fisik). Jika terjadi selisih antara warehouse stock dan stock opname dilakukan penelusuran sampai ditemukan penyebab penyusutan tersebut.

 

5.      Perencanaan dan Pengendalian Produksi

a.       Bagan untuk Proses Produksi

Bagan produksi selalu dibuat sebelum proses produksi dimulai dalam bentuk form produksi yang dibuat oleh bagian PPIC. Form produksi ini memuat jenis produk yang akan diproduksi, jumlah produk, formula produk, costumer, waktu pengiriman produk, dan hasil uji organoleptik maupun kimia.

b.      Penentuan Kapan Produksi, Kapan Delivery

c.       Setelah mendapat form produksi, bagian produksi langsung mengatur waktu yang akan digunakan untuk memproduksi, mana yang harus lebih dulu dikerjakan. Biasanya proses produksi dilakukan pada hari yang sama dengan dikeluarkannya form produksi oleh bagian PPIC. Dan setelah proses produksi berakhir sesegera mungkin produk diserahkan ke bagian distribusi untuk diantar ke costumer sesuai dengan waktu pengantaran yang diminta costumer.

 

6.      Teknik Forecasting

a.       Untuk Permintaan yang Diketahui

Biasanya untuk order produk dari customer yang diketahui, informasi yang didapat dari bagian marketing. Sebab bagian marketing biasanya sering berkunjung maupun melakukan hubungan dengan customer, sehingga mereka order produk yang telah disetujui melalui bagian marketing.

Dengan demikian forecasting permintan barang dapat diketahui. Sehingga bagian PPIC dapat memperhitungkan bahan-bahan yang harus dipersiapkan dan memaksimalkan kemampuan produksi denga ketersediaan tenaga kerja dan waktu untuk memproduksi.

b.      Untuk Permintaan yang Tidak Diketahui

Jika permintaan customer tidak diketahui atau tidak terencana, biasanya sudah ada stok bahan-bahan yang siap untuk diproduksi. Hal ini dikarenakan beberapa minggu sebelumnya sudah ada pendatangan bahan-bahan sebagai stok tak terduga, yang tentunya dugaan tersebut berdasarkan informasi dari pihak marketing.

Biasanya pihak marketing mendapatkan informasi dari pihak customer bahwa mereka suatu saat nanti akan order produk. Hal ini dikarenakan pihak customer akan melakukan persiapan produksi. Sehingga, satu-dua bulan sebelumnya sudah merencanakan dan melakukan Purchase Order ke pihak suplier supaya segera dikirimkan dan sebagai stok bahan di gudang. Sehingga bagian PPIC dapat memperkirakan berapa banyak bahan yang harus didatangkan dan dapat memaksimalkan kemampuan produksi degan ketersediaan tenaga kerja dan waktu untuk mengolah.

 

7.      .Penetapan Harga Pokok

a.       Analisa Bahan Penyusun Produk

Dalam setiap memproduksi suatu produk dilakukan analisa pemakaian bahan olah dalam satuan terkecil produk, yang mana komposisi yang didapat berdasarkan formula dari bagian laboraotrium. Dalam hal ini PPIC berkorelasi dengan bagian Purchasing sebagai tim pengadaan bahan, bagian Accounting untuk penetapan seberapa besar margin yang diinginkan, dan bagian laboratorium untuk penetapan formulasi sabagai kompisisi bahan yang akan diproduksi.

b.      Analisa Financial

Dalam melakukan analisa financial, PPIC berkorelasi dengan bagian Accounting untuk mengetahui jumlah modal yang diperlukan dalam proses produksi. Sehingga dapat ditentukan penetapan harga pokok produk.

Untuk membatu menyederhanakan berbagai penjelas diatas, kegiatan PPIC bisa dimulai dengan mengisis tabel di bawah ini. Kolom strategi pelaksanaa bisa diisi dengan rencana atau aktifitas yang sering dilakukan. Jika semua sudah terisis bisa dijadikan acuan untuk monitoring hasil kerja setiap tahapan.

Lalu bagaiman mengembangkan fungsi PPIC yang tepat. Salah satu persyaratan utama yang penting ketika melakukan proses penetapan fungsi PPIC adalah memastikan bahwa fungsi PPIC telah terintegrasi dengan fungsi pengadaan (procurement) , penyimpanan barang (inventory) , produksi dan distribusi.

 

Proses perencanaan yang tepat dalam pengembangan fungsi PPIC dalam perusahaan.

 

1.      Memastikan kesesuaian kapasitas

PPIC harus dapat menjawab tantangan pelaggan dalam memastikan kesesuaian antara level pengiriman (delivery service level), keuangan perusahaan serta kapasitas.  Memastikan kapasitas harus dipastikan terukur dengan tepat. Tantangan terbesar adalah melakukan proses kalkulasi yang akurat dalam memastikan bahwa output proses adalah kondisi real dan terukur dengan tepat baik dalam data maupun kondisi aktual.

 

2.      Pengendalian Biaya Produksi

PPIC berperan penting dalam menganalisis janji marketing terhadap pelanggan. Memastikan bahwa order yang dijalankan adalah layak dan tidak merugikan perusahaan. Memastikan bahwa dengan status minimal kuantitas produksi, terpastikan bahwa biaya produksi terpenuhi dengan tepat.

3.      Menjaga Supply Chain Management

Peranan dalam menjaga baris antrian proses dan menjalankan seluruh perencanaan yang tepat menjadi bagian penting dalam program pengendalian rantai pasokan tersebut. Melakukan fungsi koordinasi dan mengevaluasi seluruh titik proses mulai dari pengadaan sampai dengan pengiriman adalah penting untuk dijalankan dalam kegiatan proses tersebut.Bagaimana dengan perusahaan Anda ketika menjalankan proses pengelolaan rantai pasokan produksi tersebut? Lakukan proses pencarian  yang tepat untuk memastikan bahwa sistem operasional perusahaan berjalan dengan baik.

 

Pola Efisiensi Pada Bisnis Manufacturing

Dalam jenis usaha industri, proses penerapan efisiensi adalah faktor penting untuk dapat memastikan bahwa pola usaha menjadi sustainable (berkelanjutan).  Banyak faktor yang menjadi bagian penting untuk memastikan bahwa jenis bisnis manufacturing dapat menjadi lebih efektif.  Berikut adalah langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan pada bisnis Manufacturing agar dapat menjadi lebih efesien.

1.      Effective Floor Leadership

Dalam bisnis manufacturing, rantai instruksi dan pelaksanaan operasional harus bergerak dengan sistem yang sama. Aspek konsistensi adalah penting, pola prilaku dan tata kerja dialankan sesuai dengan sistem dan nilai yang sama dalam perusahaan. Memastikan bahwa fungsi leadership dijalankan dalam seluruh lini operasional adalah penting dan wajib terimplementasi secara efektif.

2.      Effective Supply Chain Management

Pemastian bahwa konsep perencanaan atas produksi terkait dengan pengelolaan material dijalankan dalam sistem yang terintegrasi. Bagaimana sistem pengadaan, perencanaan produksi dan pengelolaan atas stock terkendali. Cash flow atas stock dan supply harus dipastikan dalam rasio yang dapat terkelola oleh sistem.

3.      Total Quality Management

Di dalam bisnis manufacturing konsep kualitas bukanlah berorientasi hanya pada produk. Pergerakan dan pengelolaan organisasi harus dialankan untuk memastikan bahwa kualitas perusahaan terpenuhi, salah satunya adalah kualitas produk.  Penerapan mulai dari Top Management (berupa komitmen) serta fokus usaha harus mengarah pada kualitas secara total. Penetapan target-target yang berorientasi pada dimensi kualitas harus dapat terpenuhi dan terevaluasi secara maksimal.

 


 

Penyusunan sistem manajemen dalam perusahaan Anda?

Lakukan proses pencarian referensi eksternal yang tepat dalam proses penyusunan sistem dalam perusahaan Anda.

 


Hubungi :

http://www.tripriyonugroho.blogspot.com/

http://pointconsultant.blogspot.com/

 

 

 

 

 

 

STRATEGI PILKADA DI TENGAH PANDEMI CORONA COVID 19

  STRATEGI PILKADA DI TENGAH PANDEMI CORONA COVID 19   Seiring masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dimulai pada Sabtu 25 Sep...